_ Jaejoong pov _
Sepertinya aku datang terlalu pagi hari ini. Aku hanya melihat beberapa orang teman sekelasku sedang duduk di koridor depan kelas yang terkunci.
Hari ini sekolah memang sedang melaksanakan ujian. Tidak boleh ada yang masuk keruang kelas sebelum bel tanda masuk di bunyikan.
Kuedarkan pandangan ku kesekeliling. Mencari keberadaannya yang beberapa hari kemarin selalu datang lebih dulu dari ku ke sekolah.
Yah. . . Memang masih terlalu pagi sampai ujian dimulai nanti. Aku duduk bergabung bersama teman-temanku yang lain. Membuka buku pelajaran yang diujiankan hari ini.
Waktu sudah berlalu cukup lama, meski sampai pukul 8 ujian dimulai nanti masih ada sekitar 20 menit lagi.
Ah! Aku melihatnya. Seperti biasa, terlihat bersinar dimataku. Tapi sepertinya ada sedikit yang berbeda., terlihat. . . . mengantuk?
Pandanganku tidak lepas dari wajah tampannya. Tapi dia tidak menyapaku, melihatkupun sepertinya tidak. Padahal aku duduk tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Ada perasaan iri saat dia berbicara dengan seseorang. Changmin. Aku tau dia menyukai Yunho. Bahkan akhir-akhir ini mereka memang terlihat dekat.
Kenapa bukan aku?
Kenapa kau tidak mengajakku berbicara Yunho-ah.,?
Melihat mereka berdua, seperti ada sesuatu yang mengganjal hatiku. Terasa., sesak! Bahkan aku hampir saja menangis. Aku putuskan untuk kembali fokus pada buku yang aku baca sebelum kedatangannya.
Tidak bisa,, otaku tetap saja memikirkan dia. Dan rasa yang menghimpit tadi masih terasa meski tidak sesesak tadi.
Kualihkan mataku kepadanya lagi,. Tidak ada. ? Kemana dia?
Ah~
rupanya dia baru saja dari kamar mandi. Aku melihatnya keluar dari sana.
Dan oh my god sun!!
Dia memang bersinar dimataku, tapi ini. . . Terlalu silau!!
Butiran air segar yang masih menepel di kulit wajahnya yang kecoklatan, membuat dia berkali-kali terlihat lebih tampan dari diasanya. Apa lagi matanya terlihat sayu karena mengantuk.
Ok, aku memang merasa bahwa ini berlebihan. Tapi memang ini kenyataannya.
Suka. Aku suka padamu Yunho-ah.
Tapi aku tidak akan mengatakannya padamu. Tidak kepadamu tidak kepada yang lain.
Cukup aku memandangmu sembari mengagumimu dalam hati.
'TEEEET'
bel tanda masuk berbunyi. Aku beranjak dari tempat duduk ku menuju ruang kelas yang berbeda dengannya.
Pintunya terkunci. Rupanya petugas sekolah terlambat membukanya hari ini.
Ah! Dia berjalan kesini!
Tujuanny bukan padaku memang, tapi dia berdiri di belakangku!
'deg' debaran halus perlahat hinggap di dadaku.
Jangan. !
Jangan dekati aku.
Jangan berbicara padaku.
Meski dalam hati mengharapkannya,
jangan berbuat sesuatu yang membuat ku mengharapkan mu,
jangan membuatku semakin menyukaimu. . !
Yunho berbicara dengan Yoochun rupanya. Tapi tetap saja, dia dibelakangku!
Rasanya ingin cepat-cepat masuk ke kelas dan jauh darinya.
Dan sepertinya keinginanku terkabul.
Tidak lama petugas sekolah membuka pintu kelas ku, buru-buru aku berjalan memasukinya.
Yunho-ah,
kau memang tidak pernah melakukan apa-apa untukku.
Bahkan berbicarapun kita jarang meski satu kelas.
Tapi kenapa aku bisa menyukaimu?
Aaah. .
Kita memang tidak memerlukan alasan untuk menyukai seseorang.
Tapi yang jelas, cukup seperti ini.
Cukup aku yang memperhatikanmu, dan kau tidak pernah tau perasaanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar