Aku suka iri sama orang lain.
Yang punya mimpi
yg berusaha keras belajar buat wujudin impiannya. .
Kenapa?
Karena aku ga punya itu.
Aku ga punya cita-cita yg bisa aku kejar.
Ga bisa menjawab pertanyaan 'kau ingin menjadi apa?'
rasanya kaya mati.
Yang aku jalani sekarang adalah impian yg 'dibuat' oleh orang tua ku.
Ketika orang lain sudah dari dulu melangkah.,
aku masih tetap diam ditempat semula.
Ditempat orang-orang 'tanpa impian'
orang-orang. ?
Hem..
Mungkin lebih tepatnya aku seorang.
Kenapa aku ga punya impian. ?
Aku juga ga tau, karena aku ga punya keinginan untuk menjadi sesuatu.
Bukan ga punya sama sekali, hanya pihak-pihak lain tidak menyetujui.
Dan dimana aku sekarang?
Pintu gerbang sudah terbuka.
Orang-orang sudah menunggu untuk melangkahkan kakinya kedalam gerbang impiannya masing-masing. .
Dan aku. ?
Aku disana,
ya. .
Diantara mereka.
Berbaris di depan gerbang impian orang tuaku. ,
bukannya aku tidak suka dengan pilihan mereka.
Cuma rasanya beda.
Kesungguhan, keseriusan, bukan berasal dari diri aku sendiri.
Rasa wajib untuk melangkah,
rasa beban untuk berjalan.
Mungkin itu. . . .
Tapi mungkin aku punya sedikit impian..
Sederhana. .
Yang udah dari dulu aku bayangin.
Hidup disebuah rumah yg asri, dengan tiga orang anak dan suami.
Itu.
Kalau itu terpenuhi, maka impian aku selanjutnya adalah membahagiakan keluarga baru aku.
Membimbing anak-anaku agar tidak menjadi seperti aku.
Harus maju. !
Untuk maju maka perlu tujuan
tujuang itulah yang akan menguatkan kita dalam hidup.
Membuat hidup jadi benar-benar merasa hidup.
Hehe,
mungkin ini impian yg aneh.
Tapi setidaknya lebih baik daripada tidak.
'kau ingin menjadi apa?'
Menjadi seorang ibu yang bisa mendorong anaknya meraih impian mereka sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar